IEEE Indonesia Section mengadakan diskusi tentang potensi pengembangan program Artificial Intelligence (AI) dan Data Science. Diskusi ini dilakukan secara daring dengan Praktisi Artificial Intelligence Indonesia, Rene Indiarto Widjaja pada Senin, 18 Januari 2021.
Sebelum membahas AI dan Data Science, IEEE Indonesia Section Chair Dr.Ing. Wahyudi Hasbi memberikan penjelasan singkat tentang IEEE atau Institute of Electrical and Electronics Engineers. Ia menjelaskan tentang IEEE, perkembangan IEEE Indonesia Section, technical societies, aktivitas yang dilakukan selama 2019 hingga visi-misi IEEE Indonesia Section Tahun 2021.
Dalam kesempatan yang sama Advisory Board IEEE Indonesia, Arief Hamdani Gunawan, S.T., M.Si mengulas keterkaitan antara IEEE, AI dan Data Science. Berdasarkan paparannya, IEEE memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan AI dan Data Science.
Memasuki sesi diskusi, Praktisi Artificial Intelligence Indonesia Rene Indiarto mengungkapkan, Indonesia mempunyai potensi sangat besar dalam bidang AI dan Data Science, tapi dalam pelaksanaannya masih tertinggal dengan negara lain. Negara-negara luar sudah investasi di bidang AI dan Data Science. Dananya tak tanggung-tanggung karena AI ini menunjukan keunggulan kompetitif bangsa.
Menurutnya Indonesia perlu mengembangkan AI dan Data Science lebih dari sekedar bisnis. Indonesia mesti bersatu dalam riset sehingga bisa membuat inovasi yang berguna untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.
“Misalnya mengentaskan kemiskinan memakai AI. Kita bisa melakukan hal itu. Saat ini Dikti (Pendidikan Tinggi) sudah memuat kurikulum. Kolaborasi dengan industri juga sedang digalakan. Setiap Universitas sudah mengembangkan AI dan ini perlu disinergikan. Riset-risetnya perlu dibawa ke dunia internasional,” tuturnya.
Mengingat hal tersebut, Rene berharap IEEE Indonesia Section bisa mengoptimalkan “kekuatannya” di setiap Chapter serta kerjasama dengan organisasi luar negeri dalam mengembangkan AI. “Saya harap IEEE bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki,” tukasnya. (Desy)